Jumat, 12 Juli 2013

HASIL O2SN NASIONAL 2013 TK. SMP DI SAMARINDA

Tanggal 30 Juni sd 6 Juli 2013 kemarin kami (saya dan Patrick) berangkat ke Samarinda untuk mengikuti kejuaraan O2SN SMP tingkat nasional. Pertandingan tersebut diikuti oleh seluruh wakil dari 33 propinsi di Indonesia. Meskipun setiap propinsi hanya boleh mengirimkan 1 wakil putra dan 1 putri untuk masing-2 cabang, namun karena banyak cabang olahraganya maka total peserta mencapai 2000 orang lebih. Wah...seru sekali, kami bisa mendapatkan banyak teman baru dari pelosok-2 nusantara.

Hasil yang diperoleh Patrick cukup memuaskan dimana dia mendapatkan 1 medali perak di nomor 50m punggung dan 1 perunggu di nomor 50m kupu-2.

Ini saya bagikan sedikit oleh-oleh foto dari sana.
Semoga dapat memotivasi kalian yang masih  SMP untuk dapat berpacu mengejar prestasi agar dapat ikut di kejuaraan tersebut.

Rombongan kami berangkat tgl 30 Juni lewat Jogjakarta.

Tim Renang Jateng: Patrick, Diyah, Coach Pak Narko.
Mejeng di Bandara Jogjakarta.




Goodbye Jogja......... berangkat ke Balikpapan 

Disambut Maskot O2SN 2013
Tiba di Bandara Sepinggan, Balikpapan
Disambut ceweq dayak yang cantik-2.
Dari bandara Sepinggan, Balikpapan kami dijemput bus dan langsung menuju Samarinda.
Perjalanan Balikpapan - Samarinda ditempuh kira-kira 2 jam. Di Samarinda semua cabang diinapkan di Hotel Atlit Sempaja (bekas PON 2008 lalu). Lomba renang dilaksanakan di kolam renang Stadion Palarang, juga bekas PON Kaltim 2008.

Kolam lomba di Stadion Palarang, Samarinda
Nomor yang dilombakan hanya 4, yaitu kupu-2, punggung, dada, dan bebas, semuanya 50m.
Nih, foto-2 Patrick dan teman-teman waktu di kolam.




Bersama para juara.



50m Punggung

Saat bersiap akan start.
Nih si Diyah waktu dapat perak 50m bebas.

Karena lomba renang hanya berlangsung sehari saja sedangkan kami harus menunggu rombongan pulang tanggal 6, maka sisa waktu yang ada kami gunakan untuk jalan-2 seputar Samarinda.
Kami juga berpartisipasi sebagai supporter bagi tim volley Jateng, kebetulan tim putri kami lolos sampai ke semifinal sebelum ditumbangkan oleh peraih emas tim volley Jatim.

Dari kiri Riana (Kalsel), Dewi (Bali), Aufa (Kalbar), dan Patrick
Kami sempat jalan-jalan ke Kampung Dayak Pampang dekat Samarinda, tujuannya cuman satu....he..he... pengin liat orang dayak berkuping panjang.

Bersama teman-teman naik angkot keliling Samarinda.

Kampung Dayak Pampang, Samarinda.

Dari kiri Rizky (Kalsel), Patrick, Diyah, Aufa  dan Taufik (KalBar)

Foto di depan totem.
Sempat juga kami kunjungi penduduk Kalimantan ...ASLI...... Coba tebak namanya ????????
Yup... tepat....ORANG UTAN. Tempatnya di Kebun Raya Mullawarman.



Yang ini namanya keren .... HERCULES kayak preman aja.

Main sepeda di Kebon Raya.

SERU kan..... Ayo tahun depan siapa yang nyusul ???







Rabu, 10 Juli 2013

MEMBENTUK SPEED PADA PERENANG (TAMAT)




Latihan Volume Tinggi dan Intensitas Tinggi

Di Negara maju, jenis latihan seperti ini sudah mulai ditinggalkan. Mereka menjulukinya ‘broken eggs coaching’ karena memang penerapan latihan ini mirip sekali dengan melemparkan sekeranjang telur ke tembok dan berharap ada beberapa yang tidak pecah.

Pendekatan latihan ini adalah sebagai berikut:
·      Memberikan volume dan intensitas latihan sebanyak mungkin yang bisa dikerjakan oleh si atlet sampai dia tidak lagi sanggup melakukan lebih.
·         Kira-2 tiga minggu menjelang pertandingan penting, kurangi volume latihan dan lakukan sprint-2 pendek.
·         Satu minggu menjelang pertandingan, istirahat dengan hanya latihan volume kecil plus banyaklah berdoa agar si atlet bisa mendapatkan speed dengan berkurangnya latihan.

Jenis latihan seperti ini masih banyak kita jumpai di klub-2 renang di Indonesia, terutama untuk menangani jumlah group perenang yang cukup banyak. Dengan metode ini, kemampuan tubuh perenang akan lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok yg lain, sehingga mereka akan lebih kompetitif. Banyak juga pelatih yang relatif sukses menggunakan metode ini.

Bisa dimengerti bahwa dengan latihan ini, dasar aerobic si atlet akan terbentuk dengan baik yang akan berguna untuk sukses jangka panjang dia nantinya. Tapi perlu diingat bahwa sukses jangka panjang tidak hanya bergantung aerobic tapi juga tergantung fisiologi, psikologi, dan teknik.

Biasanya penerapan metode ini menghasilkan juara-2 di level kelompok umur tapi bila tidak dilengkapi factor-2 yang lain diatas, mereka tidak akan bertahan sampai level senior.
“Terlalu banyak latihan yang tidak spesifik hanya menghasilkan rata-rata saja”

Pro:
  •        Perenang mempunyai vitalitas tinggi dan kompetitif di semua nomor (pendek dan jauh).
  •        Perenang mempunyai dasar kemampuan aerobic yang tinggi.
  •        Mudah diterapkan pada group latihan yang terdiri dari banyak orang.

Kontra:
  •         Berpotensial menaikkan resiko cedera otot dan overtraining.
  •        Terlalu umum, tidak spesifik sesuai kebutuhan masing-2 perenang.
  •         Perenang berpotensi habis sebelum usia emasnya.

Melatih ‘Energy System’ Tertentu (Spesifik)

Pendekatan yang dipakai pada latihan ini:
Kebanyakan nomor pertandingan memakan waktu hanya sekitar 2 menit ( kecuali 400m keatas) dan ini menandakan kalau system energy yang dominan adalah anaerobic, bukan aerobic.
Perenang lebih membutuhkan latihan pada kecepatan mendekati kecepatan lomba agar tubuhnya beradaptasi.
Misalnya, perenang jarak pendek (sprinter) akan lebih baik berlatih volume sedikit tapi dengan kecepatan tinggi (race pace), melatih alactic system dan anaerobic metabolism.

Perlu diperhatikan bahwa jenis latihan ini mengabaikan kenyataan bahwa dalam pertandingan baik jarak pendek maupun jarak jauh semua energy system baik alactic, anaerobic maupun aerobic mempunyai kontribusi masing-2.
Jangan ber-asumsi bahwa sprint pendek adalah ‘anaerobic’ saja, dan jarak jauh adalah ‘aerobic’ penuh.

Pro:
  • Sangat spesifik, tergantung kebutuhan perenang.
  • Menghasilkan kecepatan tinggi pada nomor jarak pendek.
  • Lebih disukai oleh si atlet.
Kontra:
  • Kemampuan aerobic-nya kurang sehingga akan membatasi kemampuan si atlet untuk recovery.
  • Meningkatkan resiko cedera.
  • Terbatasnya kemampuan recovery (dasar aerobic-nya lemah) akan membuat perkembangan jangka panjang si atlet terbatas, jadi karirnya juga bisa habis sebelum waktunya.

Total Conditioning Training

Metode yang dianggap saat ini paling baik untuk mempersiapkan perenang dari berbagai spesialisasi termasuk sprinter adalah latihan yang seimbang dan gabungan dari program yang melatih semua aspek yang dibutuhkan seorang perenang.

Program gabungan ini membutuhkan periodisasi untuk masing-2 bagian seperti: endurance, speed, strength, power, dan ketrampilan lain yang dibutuhkan. Semua mendapat porsi sendiri-2 dalam latihan.
Pada periode tertentu fokus pengembangan pada satu aspek tertentu. Pada akhirnya si atlet menguasai semua aspek secara seimbang.

Pro:
  • Mencakup semua aspek: endurance, speed, strength, dan teknik.
  • Menjanjikan perkembangan lebih baik secara jangka panjang dibandingkan jenis latihan lain.

Kontra:
  • Baik untuk jangka panjang, tapi hasilnya tidak bisa dirasakan dalam waktu dekat.
  • Butuh pembagian kelompok besar menjadi kecil-2 (spesifik) dan lebih rumit dalam melakukan kontrol.

Berbagai macam factor yang dilatih dalam program Total Conditioning:

START:
Untuk meningkatkan kecepatan start, yaitu mulai aba-2 sampai jarak 5m, pertama-tama kita harus membagi menjadi dua bagian: kecepatan reaksi dan kecepatan gerak.
Untuk meningkatkan start, kita dapat menyusun program yang fokus pada peningkatan eksplosivitas tubuh bagian bawah. Start juga merupakan ketrampilan yang harus dilatih secara kontinu untuk mendapatkan hasil yang baik. Meluangkan waktu sekitar 10 menit tiap minggu untuk melatih start sangat dianjurkan.

AKSELERASI:
Dalam dunia renang, jenis latihan yg paling sering dipakai untuk meningkatkan akselerasi adalah ‘build’ dimana jarak yang dipakai biasanya antara 50 sd 100m yang dibagi menjadi segmen 25m-an dimana perenang harus berenang lebih cepat tiap segmen sampai mencapai kecepatan maksimal.
Contoh: Variable Pace; 8x50m (/60det) alternate 25 pelan, 25 sprint.
                Descending; 2 set x (4x50m /60det), dimana makin lama harus makin cepat.

LATIHAN STRENGHT & POWER:
Variasai latihan banyak, bisa di gym, atau plyometric, lompat, swim bench, squats, dll. Sebaiknya latihan seperti ini ditangani pelatih khusus karena pelatih renang umumnya tidak terlalu paham tentang latihan otot. Komunikasi antar pelatih sangat diperlukan.
Power adalah hasil dari kecepatan(waktu) x kekuatan(gaya). Oleh karena itu latihan dan drill dalam kecepatan tinggi sangat dianjurkan. Power hanya dapat dibentuk dalam latihan interval kecepatan tinggi.
Contoh: 10 x 50m, 20m sprint, 30m recovery (/1:30’)
Dalam metode Total Conditioning, kecepatan maximal dihasilkan melalui kombinasi endurance, speed, dan factor-2 lainnya.
Kecepatan maximal hanya bisa dipertahankan singkat saja, pasti terjadi penurunan setelah itu karena proses biokimia dan fisiologi dalam tubuh, seperti penurunan kadar ATP maupun Creatine Phosphate dalam otot.
Cara paling efektif membentuk speed adalah melalui latihan interval dengan kecepatan tinggi mendekati maximal. Contoh set:
  • 10 x 25 Freestyle, kecepatan maximal
  • 8 x 50, pada kecepatan race pace 200m; 100m recovery antara sets.
Kecepatan maximal hanya bisa ditingkatkan bila perenang berlatih dengan kecepatan mendekati atau sama dengan kecepatan waktu lomba. Bisa juga dengan latihan melebihi kecepatan lomba dengan ‘speed assisted drill’ menggunakan fins atau paddles.
Prinsip yang harus diperhatikan: Pada sprint kecepatan tinggi, ATP dan CP pada otot berkurang dengan cepat, pemulihan penuh membutuhkan waktu sekitar 3 menit, jadi waktu istirahat harus diperhatikan.

ACTIVE RECOVERY:
Berenang dengan intensitas rendah sampai sedang terbukti lebih cepat memulihkan glikogen otot dan juga membuang asam laktat pada otot daripada hanya istirahat pasif (diam di tempat).

SPEED-ASSISTED DRILLS:
Pelatih dianjurkan menggunakan metode ini untuk memberikan pengalaman berenang lebih cepat dari kecepatan maksimal pada perenang. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan alat seperti: paddles, fins, stretch cord, dan beberapa mesin pulley yang dirancang untuk menarik perenang berenang pada kecepatan tertentu. Pada saat berenang melebihi maksimal, atlet bisa lebih merasakan apabila ada kesalahan pada stroke dan juga posisi badan yang kurang baik.
Demikian sedikit ulasan tentang beberapa jenis latihan renang modern saat ini. Saya harap bisa berguna dalam menentukan atau meng-kombinasi-kan jenis latihan yang cocok sesuai kebutuhan perenang Anda.

SALAM OLAH RAGA…………….